Ketahui apa itu Hipotermia dan cara mengatasinya saat Climbing

Ketahui apa itu Hipotermia dan cara mengatasinya saat Climbing

chewonthatblog.comKetahui apa itu Hipotermia dan cara mengatasinya saat Climbing. Penjelajah khususnya pendaki pasti pernah mendengar tentang suhu yang rendah. Selain itu, banyak kejadian suhu rendah di daerah pegunungan yang menimbulkan korban baru-baru ini. Sebagai pecinta alam atau penggiat petualangan, kita harus mengetahui apa itu hipotermia, apa saja gejala hipotermia dan cara mengatasi hipotermia. Wanita khususnya, jangan sampai mereka menjadi sasaran partai politik yang tidak bertanggung jawab menggunakan hipotermia sebagai alasan untuk pelecehan, seperti yang populer beberapa bulan lalu.

Apa itu hipotermia?

Tubuh kita membutuhkan suhu optimal agar berfungsi dengan baik. Bagian hipotalamus otak bertanggung jawab untuk mengatur suhu tubuh. Suhu tubuh normal berkisar antara 36-37oC. Hipotermia adalah suatu kondisi di mana suhu tubuh turun minimal 2 derajat atau lebih dari normal.

Penyebab hipotermia

Hipotermia terjadi karena pelepasan panas dalam tubuh, dan pelepasan panas tidak diimbangi dengan pembentukan dan pemeliharaan panas dalam tubuh. Kehilangan panas dapat terjadi melalui berbagai mekanisme, seperti:

  • Daya konduksi

Konduksi adalah panas yang dilepaskan melalui kontak langsung dengan suatu benda. Misalnya, saat kita duduk di tanah yang dingin, sejumlah panas dilepaskan dari tubuh kita ke tanah.

  • Radiasi

Radiasi adalah proses pelepasan panas ke lingkungan. Faktor yang mempengaruhi radiasi adalah luas permukaan yang terpapar dan derajat perbedaan suhu dengan lingkungan.

  • Konveksi

Konveksi adalah proses perpindahan panas melalui aliran. Faktor-faktor yang mempengaruhi konveksi adalah massa jenis dan kecepatan aliran material yang mengalir. Di ruang terbuka seperti puncak gunung, angin akan bertiup sangat kencang dan menghilangkan panas dengan cepat.

  • Penguapan

Penguapan adalah proses pelepasan panas melalui penguapan air. Contohnya adalah penguapan keringat.

Pilih pakaian yang cocok untuk memanjat. Beberapa kasus hipotermia di Indonesia diawali dengan pakaian yang tidak dapat menghilangkan panas (insulasi yang buruk).

Baca Juga: Ketahui 8 Tanda Kolesterol Tinggi dan 11 Cara Menurunkannya

Ada juga beberapa pendaki gunung yang meninggal akibat hipotermia, yang juga dikaitkan dengan kurangnya persediaan makanan yang cukup untuk membangkitkan energi dan panas tubuh.

Mekanisme

Hipotermia terjadi ketika pembentukan dan retensi panas tidak dapat mengimbangi kehilangan panas. Saat tubuh manusia terpapar suhu dingin, hipotalamus otak mengirimkan sinyal untuk meningkatkan metabolisme, sehingga suhu tubuh tetap stabil. Reaksi yang terlihat gemetar. Gemetar adalah panas yang dihasilkan tubuh manusia mencapai 2-5 kali dari kondisi normal. Kemudian, pembuluh darah di jaringan perifer (perifer) akan mengalami vasokonstriksi atau penyempitan. Oleh karena itu, darah tidak mengalir ke sekitarnya, tetapi lebih berkonsentrasi pada organ-organ vital (seperti inti tubuh seperti paru-paru, jantung, dan otak) agar darah tetap hangat dan dapat berfungsi normal.

Jika kondisi ini terus berlanjut tanpa pengobatan, maka tubuh tidak akan mampu lagi mengeluarkan panas melalui mekanisme getar, karena akan menguras energi. Otot dan pembuluh darah di jaringan sekitarnya menjadi lelah dan memasuki fase relaksasi. Pada tahap ini, pembuluh darah tepi mengalami vasodilatasi atau pelebaran, yang melepaskan aliran darah yang terkonsentrasi di inti tubuh manusia kembali ke pinggiran. Hal ini dapat menimbulkan rasa panas yang salah, dan pasien terkadang mengalami apa yang disebut “membuka baju”.

Paradoxical Undressing

Dalam kasus ini, penderita hipotermia merasa panas. Perasaan panas adalah kebalikan (kontradiktif) dari dingin. Sensasi panas palsu menyebabkan pasien menanggalkan pakaian. Paradoksal membuka pakaian membuat tubuh pasien terpapar lingkungan dingin dan memperparah hipotermia. Paradoksnya, fenomena membuka baju biasanya mengikuti Terminal Burrowing.

Terminal Burrowing

Terminal Burrowing adalah situasi di mana orang dengan hipotermia parah mencari ruang sempit untuk menyusut. Ini terjadi karena otak tidak lagi dapat berpikir secara logis, tetapi telah kembali ke naluri tersembunyi semula.

Pada stadium lanjut ini, pasien tidak dapat berpikir dengan benar. Pasien tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan membutuhkan bantuan dari orang lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami suhu tubuh. Jika keadaan ini terus berlanjut, kondisi pasien akan semakin parah. Fungsi fisik menurun, pasien kehilangan kesadaran, koma dan meninggal.

Prinsip Dasar Penanganan

Hipotermia bisa dicegah. Persiapan yang baik dan pengetahuan yang cukup dapat mencegah kita dan orang di sekitar kita dari risiko hipotermia. Hipotermia ringan biasanya bisa diobati di lapangan. Pada saat yang sama, penanganan lebih sulit pada suhu rendah sedang. Selain itu, tanda-tanda vital kehidupan mulai menghilang dengan hipotermia parah, dan intervensi medis sangat dibutuhkan. Jika ini masalahnya, pencegahannya sulit dan beresiko tinggi. Pasien perlu dievaluasi dengan hati-hati. Meski denyut nadi tidak bisa dirasakan, belum tentu penderita hipotermia telah meninggal dunia.

Oleh karena itu, dalam operasi penyelamatan kriogenik, istilah “tidak ada yang akan mati sampai hangat dan sekarat”. Upaya penyelamatan penderita hipotermia harus diupayakan sehingga suhu tubuh penderita tidak lagi menjadi dingin, sehingga dapat diketahui dengan tepat apakah penderita tersebut masih hidup atau sekarat akibat hipotermia.

Kelompok yang Lebih Rentan Terkena Hipotermia

Beberapa orang memiliki risiko hipotermia yang lebih tinggi daripada yang lain. Misalnya, anak-anak dan orang tua lebih rentan terhadap efek hipotermia dibandingkan orang dewasa. Anak-anak biasanya tidak memahami bahayanya, jadi mereka mengambil tindakan untuk melindungi diri mereka sendiri. Pada saat yang sama, laju metabolisme lansia atau lansia lebih rendah, sehingga mereka lebih sulit mengalami demam.

Orang dengan gangguan kognitif juga berisiko lebih tinggi mengalami hipotermia. Penderita demensia (usia lanjut), retardasi mental dan pengguna obat-obatan tertentu termasuk dalam kategori ini. Kurangnya kemampuan berpikir akan menyebabkan orang gagal mengambil tindakan pencegahan terhadap suhu rendah dan mencari bantuan tepat waktu.

Baca Juga: Kesehatan Reproduksi

Jika teman penjelajah Anda menemukan seseorang dalam kategori ini, jangan lupa untuk memperhatikan situasinya!

Cara Mencegah Hipotermia di Gunung

Tentunya cara mencegah keluarnya panas dan menjaga panas tubuh adalah dengan cara mencegahnya. Dengan mengacu pada mekanisme pembuangan panas yang telah dibahas sebelumnya, kita dapat melakukan beberapa hal untuk meminimalkan kehilangan panas:

  • Kenakan pakaian tebal, berlapis dan tertutup.
  • Perhatikan bahan atau bahan pakaian yang digunakan. Ingat, “kapas membunuh” atau kapas akan membunuh Anda. Ini karena pakaian katun bersifat hidrofilik dan akan menyerap air. Gunakan pakaian sintetis yang tidak mudah menyerap kelembaban dan cepat kering.
  • Jangan pakai baju basah!
  • Pakaian basah melepaskan panas tubuh 25 kali lebih cepat dibandingkan pakaian kering. Kombinasi pakaian lembab dan angin pegunungan yang sejuk dapat dengan cepat menyebabkan hipotermia. Oleh karena itu, pastikan untuk membawa jas hujan, pakaian yang bisa diganti, dan mengemas pakaian dengan benar dengan bahan anti air agar tidak basah karena hujan atau tidak sengaja jatuh ke sungai dan danau.
  • Gunakan tenda atau kaca depan yang kuat.
  • Jangan bermalam (camping) di area terbuka yang mudah terkena angin kencang.
  • Bawalah alas kasur yang tebal dan tahan air untuk mencegah kehilangan panas akibat konduksi.
  • Gunakan kantong tidur dengan ketebalan yang sesuai dan isolasi yang memadai.
  • Makanannya harus hangat dan bergizi.
  • Untuk menjaga agar tubuh tetap panas, mohon dipastikan bahwa kami dibekali dengan bahan dan perlengkapan yang cukup untuk menimbulkan api selama proses pendakian. Makanan dan minuman hangat berkalori tinggi dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas tubuh selama pendakian. Konsumsi kopi sebaiknya dibatasi, karena kopi memiliki efek diuretik dan dapat menyebabkan dehidrasi. Jangan minum alkohol, karena dapat menyebabkan hipotermia * melalui mekanisme berikut:
  • Ini menghancurkan (termoregulasi) dengan mempengaruhi persepsi suhu otak.
  • Mengurangi respons gemetar, sehingga mengurangi kemampuan tubuh untuk menghasilkan panas.
  • Pelebaran pembuluh darah atau pelebaran pembuluh darah tepi, mengakibatkan pelepasan panas lebih cepat.
  • Reaksi mabuk akibat alkohol (tidak sadar, tidak sadar, bicara cadel) mirip dengan gejala hipotermia, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman dan penundaan pengobatan oleh orang-orang di sekitar mereka.

Gejala dan Cara Mengatasi di Gunung

Sekalipun kita sudah sepenuhnya siap, jika kita memahami dasar-dasar hipotermia atau pertolongan pertama, tidak ada yang salah. Mengatasi hipotermia perlu dilakukan dengan memperhatikan gejala hipotermia. Ini karena jenis pengobatan yang berbeda diperlukan pada setiap tahap pengobatan hipotermia.

Untuk memahami stadium dan tingkat keparahan hipotermia yang tepat, kita perlu mengukur suhu inti tubuh. Termometer yang dapat digunakan adalah timpanometer. Namun pada situasi darurat, terutama di lapangan, biasanya alat ukur yang ada tidak mencukupi. Oleh karena itu bagi pecinta alam, penting untuk dapat memahami gejala hipotermia pada setiap tahapannya agar dapat ditentukan langkah pertolongan pertama yang benar. Penanganan yang salah atau terlambat dapat mengakibatkan hilangnya nyawa.

Gejala Ringan

Pada tahap ini, penderita hipotermia tetap terjaga, mampu berbicara dengan mereka dan menjawab pertanyaan dengan benar. Penderita biasanya gemetar hebat, yang menandakan bahwa fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) masih berfungsi. Dalam kasus ini, pasien masih dapat menghasilkan panas sendiri, sehingga tidak diperlukan sumber panas eksternal, seperti kontak kulit.

Cara Mengatasi

Tindakan yang dapat dijalankan untuk menolong hipotermia ringan yaitu:

  • Hindari paparan langsung angin serta udara (mencari / membuat tempat berteduh atau tempat berteduh).
  • Jika pasien basah, harap berganti pakaian.
  • Sediakan pakaian kering dan tebal. Dengan memberikan isolasi yang memadai (misalnya, memasang selimut darurat dan menempatkan pasien dalam kantong tidur), pastikan pasien tidak kehilangan panas.
  • Segera berikan pasien makanan atau minuman yang hangat, mudah dicerna, dan berkalori tinggi. Contoh yang baik adalah minuman coklat manis yang hangat atau minuman tradisional yang mengandung jahe.
  • Jangan minum kopi, karena kopi bersifat diuretik dan bisa menyebabkan dehidrasi.
  • Selain itu, jangan minum minuman beralkohol karena dapat meningkatkan hipotermia.

Gejala Sedang

Untuk tahap ini, suhu pada inti tubuh manusia akan semakin drop. Pasien mungkin masih sadar, tetapi mengalami kesulitan berpikir, berbicara, dan mengontrol gerakan. Oleh karena itu, selain mengukur suhu tubuh pasien, metode pemeriksaan lainnya adalah dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang sangat sulit, seperti menghitung mundur menggunakan cara kelipatan tertentu. Selain itu, dari cara berjalannya, pada tahap ini biasanya penderita dalam keadaan labil dan sulit untuk berjalan lurus. Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah di sekitarnya juga menyulitkan pasien untuk melakukan latihan detail dengan ujung jari (misalnya, kancing atau tali sepatu rajutan), dan bibir mulai membiru.

Pada masa hipotermia sedang, kondisi ini menjadi semakin serius, tubuh akan cepat lelah dan tidak cukup tenaga untuk bergetar. Pada tahap ini, pasien tidak dapat menghasilkan cukup panas tubuh dan membutuhkan bantuan orang lain. Pada tahap ini terkadang kita menjumpai fenomena anti-undressing dan terminal excavation yang telah dibahas sebelumnya.

Cara Mengatasi

Pengobatan hipotermia sedang harus dilakukan dengan hati-hati. Peningkatan panas tubuh harus dilakukan secara perlahan, dan olahraga tidak boleh terlalu intens. Olahraga yang keras dan agresif dapat memicu fibrilasi ventrikel atau masalah jantung, di mana ventrikel jantung (bilik jantung yang memompa darah) bergetar atau bergetar, sehingga berkontraksi untuk memompa darah. Fibrilasi ventrikel dapat menyebabkan gagal jantung dan kematian.

Apa yang dapat Anda lakukan jika Anda melihat seseorang dengan hipotermia sedang ?:

  • Pada tahap ini, pasien sudah mulai menderita panas dan masalah kognitif. Jika pasien menolak untuk menerima perawatan, mohon tidak diperhatikan. Ikuti prosedur penyelamatan.
  • Hindari kontak langsung dengan angin dan udara (bawa ke tempat berteduh).
  • Ciptakan sumber panas eksternal dengan menyalakan pemanas atau api, tetapi jangan terlalu dekat dengan pasien untuk menghindari kenaikan suhu yang tajam.
  • Jika pasien basah, harap berganti pakaian. Jika kondisi pasien mengkhawatirkan, mohon dibongkar baju yang basah untuk menghindari gerakan yang kasar.
  • Jika tersedia, kenakan popok dewasa lalu kenakan pakaian tebal yang kering. Popok digunakan untuk mencegah urine pasien membasahi selimut bersuhu rendah.
  • Buat sistem isolasi bagi pasien untuk mencegah kehilangan panas dengan membuat bungkus plastik bersuhu rendah.
  • Jika kesadaran pasien sudah mulai hilang, mohon jangan memaksanya minum untuk mencegah terhalangnya jalan nafas akibat muntah. Jika pasien memiliki kesadaran menelan yang cukup, dia hanya bisa minum minuman manis yang hangat. Pantau kondisi pasien, dan jika kondisinya memburuk (ditandai dengan lebih banyak kehilangan kesadaran dan melemahnya tanda-tanda vital kehidupan), segera letakkan di dalam selimut dengan suhu tubuh lebih rendah untuk mengevakuasi pasien hipotermia.

Selimut Hipotermia

Selimut suhu rendah atau hypothermia wrap adalah sistem isolasi yang dirancang untuk mencegah panas dalam tubuh pasien terlepas ke lingkungan. Oleh karena itu, prinsipnya adalah mencegah kehilangan panas melalui mekanisme konduksi, konveksi, radiasi atau evaporasi. Beginilah cara membuat selimut suhu rendah:

  • Carilah bahan yang tahan air, tahan angin dan lebar. Misalnya terpal. ekspansi.
  • Pasang bahan yang dapat diisolasi dari tanah sekaligus memberikan bentuk dan penyangga bagi tubuh pasien, seperti kasur tahan air.
  • Jika iya, mohon siapkan beberapa lapis selimut, kantong tidur dan selimut darurat logam. Fungsi selimut darurat logam adalah memantulkan kembali panas ke interior.
  • Letakkan pasien di antara lapisan-lapisan ini untuk memastikan postur tubuh tertopang dengan baik.
  • Tempatkan botol berisi air hangat dan bungkus dengan kain (untuk mencegah sengatan matahari) dan letakkan di leher, ketiak dan selangkangan arteri utama tubuh.
  • Bungkus selimut suhu rendah dengan erat.
  • Ketebalan selimut suhu rendah harus minimal 10 cm, terpasang erat dan mengatur pergerakan pasien. Oleh karena itu, ini sering dibandingkan dengan burrito raksasa atau burrito raksasa.

Gejala Berat

Pada tahap ini penderita kehilangan kesadaran dan tanda-tanda vitalnya mulai melemah atau bahkan tidak muncul. Hipotermia berat secara inheren tidak dapat diatasi dan harus segera dievakuasi ke rumah sakit. Gendong pasien untuk evakuasi dengan menggunakan selimut dingin.

Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama untuk hipotermia berat harus dilakukan oleh personel yang berpengalaman. Jika tanda-tanda vital kehidupan masih bisa dideteksi, relawan bisa melakukan pernapasan buatan. Respirasi buatan membantu memberikan oksigen kepada pasien dan secara perlahan meningkatkan suhu inti tubuh. Keberhasilan bernafas ditandai dengan bangkitnya kembali tanda-tanda vital. Jangan lakukan CPR saat ini.

Jika tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan sama sekali, relawan dapat menjalani resusitasi kardiopulmoner. Hati-Hati! Prosedur ini harus dilakukan oleh personel yang berpengalaman, karena metode yang salah dapat memicu fibrilasi ventrikel yang mengancam jiwa.

Nah sahabat para penjelajah, demikianlah penjelasan cara mengatasi suhu rendah di pegunungan. Jika kita amati bahwa hipotermia sebenarnya bisa dihindari, selama kita mempersiapkan perjalanan dan membekali diri dengan pengetahuan yang cukup.

Semoga tidak melemahkan tekad seluruh penjelajahan anda untuk melakukan ekspedisi gunung, jangan lupa untuk memberikan informasi ini kepada sahabat dan sahabat anda! Siapa yang tahu bahwa informasi ini suatu saat akan berguna dan dapat membantu menyelamatkan banyak nyawa.

RSS
Follow by Email